Mas Nadiem Terkejut ketika Komitmen Kebangsaan Kita Dipertanyakan

Penyampaian beliau menyikapi isu yang berkembang di masyarakat terkait penyederhanaan kurikulum

Belum Bisa Menulis? Ini Kiatnya!

Kuliah Umum IV Pembatik Level 4 Tahun 2020

Kompetensi Public Speaking Seorang Pendidik

Kuliah Umum I Pembatik Level 4 bersama Charles Bonar Sirait

Founder "Sokola Rimba"

Kuliah Umum II Pembatik Level 4 bersama Butet Manurung, MAAPD.

Pembukaan Kuliah Umum Pembatik Lev. 4 Tahun 2020

Kuliah Umum Perdana Pembatik Lev. 4 Tahun 2020. Dibuka oleh Mas Nadiem Makarim

Sabtu, 29 Oktober 2011

Cara Membaca Nilai Kapasitansi Kapasitor

Untuk mengetahui nilai kapasitansi kapasitor, beberapa kapasitor memiliki nilai kapasitansi dalam farad yang langsung tercetak  pada komponennya. Kapasitor yang langsung tercetak nilai kapasitansinya biasanya memiliki ukuran yang besar sehingga terdapat tempat yang cukup untuk mencetak nilai kapasitor dan juga lengkap dengan nilai tegangan maksimum dan polaritasnya. Misalnya pada kapasitor elco, disana dengan jelas tertulis kapasitansinya sebesar 22uF/25v.

Akan tetapi, Kapasitor  yang ukuran fisiknya kecil biasanya hanya bertuliskan 2 (dua) atau 3 (tiga) angka saja. Untuk yang bertuliskan dua angka saja, maka satuannya adalah pF (pico Farads). Sebagai contoh, kapasitor yang bertuliskan dua angka 47, maka kapasitansi kapasitor tersebut adalah  47 pF. 

Untuk kapasitor yang bertuliskan 3 digit pada bagian badan kapasitornya, maka angka pertama dan kedua menunjukkan nilai nominal, sedangkan angka ke-3 adalah faktor pengali. Faktor pengali sesuai dengan angka nominalnya, berturut-turut 1 = 10, 2 = 100, 3 = 1.000, 4 = 10.000 dan seterusnya. Misalnya pada kapasitor keramik tertulis 104 seperti terlihat pada Gambar-1, maka  kapasitansinya  adalah 10 x 10.000 = 100.000pF atau = 100nF.

Gambar-1. Kapasitor yang Memiliki Kode 104

            
Contoh lain misalnya tertulis 222, artinya kapasitansi kapasitor tersebut adalah 22 x 100 = 2200 pF = 2.2 nF. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada Tabel-1 berikut.

Kode Pada Kapasitor
Nilai
nn (angka dari 01 - 99)
nn pF
101
0,0001 µF
102
0,001 µF
103
0,01 µF
104
0,1 µF
221
0,00022 µF
222
0,0022 µF
223
0,022 µF
224
0,22 µF
331
0,00033 µF
332
0,0033 µF
333
0,033 µF
334
0,33 µF
471
0,00047 µF
472
0,0047 µF
473
0,047 µF
474
0,47 µF
Tabel-1. Nilai Kapasitansi Kapasitor

Pada beberapa jenis kapasitor ada juga yang menggunakan toleransi yang biasanya menggunakan kode huruf. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada Tabel-2 berikut.


Tabel-2. Toleransi Kapasitor

Baiklah.. Cukup sekian postingan tentang Cara Membaca Nilai Kapasitansi Kapasitor. Terima kasih sudah membacanya.

Selasa, 11 Oktober 2011

Link Olahraga Media Global Update tiap Menit

Klik saja link di bawah ini untuk melihat berita semua olahraga yang di update tiap menit (DIJAMIN PUASS). Loading gak lama.... Klik lagsung muncul....   Jadi Cwocok bagi yang koneksinya lelet (Lambat) dibandingkan dengan beberapa situs lainnya.  Gak percaya Coba saja.!!!

http://tsnsoccer.globalsportsmedia.com

Sabtu, 08 Oktober 2011

Bagaimana Menetapkan KKM?

Tujuan : Setelah membaca postingan ini, diharapkan semua pembaca – terutama guru – sanggup menyusun KKM mata pelajarannya sendiri.

KKM yang merupakan singkatan dari Kriteria Ketuntasan Minimal adalah salah satu tuntutan dari kurikulum KTSP yang berlaku sejak tahun 2006 di Indonesia. Tuntutan ini merupakan kriteria untuk menentukan kelulusan peserta didik. Jika nilai peserta didik berada di atas atau sama dengan KKM maka peserta didik dinyatakan lulus, dan sebaliknya jika nilai peserta didik di bawah KKM, maka peserta didik itu belum dapat dikatakan sudah lulus. Jadi kita sebagai guru harus melihat pentingnya KKM dalan kurikulum KTSP. Pada jaman dulu, penilaian menggunakan sistem merah atau tidak. Nilai di bawah 6 dianggap merah dan nilai 6 ke atas dianggap sudah baik. Sekarang tidak lagi demikian.

Tanpa nilai KKM, maka guru tidak punya acuan menentukan siswa lulus atau tidak. Siswa mendapat nilai 50 pun bisa dianggap lulus jika KKM yang ditetapkan sebesar 50 dan siswa dengan nilai 70 juga bisa tidak lulus jika KKM yang ditetapkan sebesar 75. Satu lagi yang penting, yaitu guru tidak bisa menentukan KKM mata pelajaran dengan metoda kira-kira atau asal menebak saja. Ada kriteria-kriteria tertentu untuk dapat menentukan KKM. Tulisan ini akan merangkum seluk-beluk penentuan KKM dengan ringkas tanpa teori-teori yang njlimet dengan harapan semua guru yang membaca tulisan ini langsung dapat menentukan KKM mata pelajarannya sendiri dengan benar. Hanya saja saya mohon maaf jika contoh-contoh yang saya gunakan saya ambil dari mata pelajaran Fisika SMA/MA karena saya adalah seorang guru Fisika SMA.

Pertama-tama yang perlu kita ketahui adalah tingkatan-tingkatan KKM, yaitu :

1.KKM Indikator
2.KKM Kompetensi Dasar
3.KKM Standar Kompetensi
4.KKM Mata Pelajaran selama 1 Semester atau 1 Tahun
5.KKM seluruh mata pelajaran (atau KKM Satuan Pendidikan)

Tingkatan tersebut berurutan, artinya tanpa ada KKM Indikator, tidak mungkin ada KKM Kompetensi Dasar, dan tanpa ada KKM Kompetensi Dasar, tidak mungkin ada KKM Standar Kompetensi, dan seterusnya. KKM Satuan Pendidikan adalah rata-rata dari seluruh KKM setiap Mata Pelajaran, sehingga semua guru yang mengajar harus dapat memberikan KKM mata pelajarannya kepada pihak sekolah. Jika satu mata pelajaran saja belum ada KKM-nya, maka perhitungan KKM Satuan Pendidikan tidak bisa dihitung.

Jadi, guru harus mulai menghitung KKM-nya berdasarkan KKM yang paling awal, yaitu KKM Indikator, jadi minimal, guru harus mempunyai indikator yang selalu tercantum dalam silabus mata pelajaran. Karena Standar Isi KTSP yang diberikan oleh Pemerintah hanyalah berisi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar saja, maka setiap guru harus dapat membuat indikatornya masing-masing. Indikator ini berfungsi utuk membuat soal-soal ujian, karena semua soal ujian harus bertolak dari indikator yang dibuat oleh guru tersebut. MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) telah mempermudah hal ini dengan memberikan acuan indikator yang seragam berdasarkan hasil musyawarah bersama para guru mata pelajaran di setiap sekolah di suatu wilayah (misalnya : MGMP Fisika Kota Bandung), meskipun demikian, guru mata pelajaran dapat menambahkan atau mengurangi indikator dari MGMP tersebut sesuai tujuannya sendiri (atau membuat sendiri indikatornya) karena itulah inti dari KTSP, yaitu memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada Tingkat Satuan Pendidikan (contoh : SMA, SMP, MA, dll) untuk dapat mengembangkan kurikulumnya sendiri. Indikator yang ditentukan oleh MGMP hanyalah bersifat acuan saja.

Untuk permasalahan indikator, saya menganggap semua guru sudah memilikinya sehingga saya tidak akan membahas cara membuat indikator di tulisan ini. Nah, sekarang bagaimana cara menentukan KKM Indikator? Setidaknya guru harus memperhitungkan 3 aspek yang sangat penting, yaitu :

1.Tingkat Kompleksitas => Berhubungan dengan tingkat kesukaran dari suatu indikator
2.Daya Dukung Sekolah => Berhubungan dengan fasilitas sarana/prasarana dari sekolah masing-masing
3.Intake (Tingkat Kemampuan) Siswa => Berhubungan dengan kemampuan siswa sendiri.

Jadi, ketiga aspek dari KKM telah mencakup 3 segi yang penting, yaitu dari segi pelajaran itu sendiri, dari segi pihak sekolah dan dari segi siswa, sehingga nilai KKM untuk setiap indikator berbeda, juga nilai KKM untuk setiap pelajaran berbeda bahkan juga nilai KKM untuk semester 1 dan semester 2 dari pelajaran yang sama juga berbeda. Perbedaan nila KKM ini perlu disadari oleh guru karena setiap indikator memiliki tingkatan-tingkatan yang berbeda baik dari segi kesukaran pejarannya, daya dukung sekolah atau kemampuan siswanya.

Contoh :

Mata pelajaran Fisika SMA Kelas XI Semester 2
Standar Kompetensi :
2. Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah
Kompetensi Dasar :
2.1 Menformulasikan hubungan antara konsep torsi, momentum sudut, dan momen inersia, berdasarkan hukum II Newton serta penerapannya dalam masalah benda tegar
Indikator :
2.1.1 Menerapkan dan memformulasikan konsep torsi pada berbagai bentuk benda tegar yang berhubungan dengan rotasi benda itu
2.1.6 Menganalisis masalah dinamika rotasi benda tegar dalam berbagai keadaan dengan menggunakan prinsip torsi, hukum II Newton maupun kekekalan energi

Perhatikan kedua indikator yang berasal dari Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang sama. Guru Fisika pasti mengerti perbedaan jelas dari kedua indikator tersebut. Indikator yang pertama (nomor 2.1.1) jauh lebih mudah dibandingkan indikator kedua (nomor 2.1.6), karena indikator kedua membutuhkan analisis gaya dan analisis torsi yang tidak mudah, karena itu dari segi tingkat kompleksitas, indikator no. 2.1.6 labih tinggi daripada indikator no. 2.1.1.

Segi daya dukung sekolah juga harus diperhitungkan dalam menilai KKM, dari contoh di atas, tentu setiap sekolah akan berbeda-beda pendukungnya. Dukungan tersebut antara lain :

1.Buku pelajaran yang merata pada semua siswa
2.Modul pelajaran yang dibuat sendiri oleh guru
3.Metode pembelajaran yang sesuai dengan materi
4.Alat-alat Demo yang sesuai dengan materi
5.Alat-alat eksperimen
6.Animasi komputer (file flash, file swf, file mpg, dll) beserta komputer/note book dan proyektor LCD yang mendukung.
7.Jumlah siswa yang tidak terlalu banyak dalam kelas.
8.Suasana kelas yang menyenangkan.
9.Dll.

Sekolah yang memiliki dukungan-dukungan tersebut tentu dapat memberi poin yang lebih pada segi ini dibandingkan sekolah yang hanya mempunyai 1 atau 2 pendukung-pendukung tersebut. Inilah sebabnya penentuan KKM tidak bisa hanya melalui forum MGMP, karena tidak semua sekolah merata dalam hal daya dukung.

Satu segi lagi adalah dari Intake siswa atau kemampuan dasar siswa. Bagi sekolah-sekolah yang memberikan kriteria penerimaan siswa dari rata-rata nilai yang tinggi tentu akan berbeda dengan sekolah-sekolah yang menetapkan kriteria penerimaan siswa dari rata-rata yang lebih rendah. Ini juga yang menyebabkan guru setiap mata pelajaran harus dapat membuat nilai KKM-nya sendiri. Juga aspek intake siswa juga perlu memperhatikan gaya belajar siswa. Ada siswa yang gaya belajarnya kinestetik, gaya belajar audio maupun gaya belajar visual. Jika materi pelajaran yang disajikan dengan metode tertentu sudah sesuai dengan gaya belajar siswa atau kelas, maka kita bisa mengharapkan nilai yang tinggi pada aspek ini untuk indikator yang tertentu

Setelah kita mengerti hal ini, marilah kita melangkah lebih jauh untuk dapat membuat sendiri nilai KKM untuk mata pelajaran kita masing-masing.

Langkah 1 Buat indikator (berdasarkan SK dan KD pada standar isi)

Langkah 2 Buat KKM untuk setiap indikator berdasarkan 3 aspek (Tingkat kompleksitas, daya dukung sekolah dan intake siswa)

Langkah 3 Buat KKM KD, yaitu rata-rata seluruh KKM Indikator pada KD tersebut.

Langkah 4 Buat KKM SK, yaitu rata-rata seluruh KKM KD pada SK tersebut.

Langkah 5 Buat KKM Semester, yaitu rata-rata seluruh KKM SK pada semester tersebut.

Langkah yang pertama tidak akan dibahas pada postingan ini karena saya menganggap
semua guru sudah memiliki indikator di silabus mereka masing-masing.

Langkah ketiga sampai kelima hanyalah merata-ratakan nilai dari langkah yang sebelumnya, sehingga tidak usah dibahas dengan detil di sini.

Yang sangat perlu dibahas dengan detil adalah langkah ke-2, yang merupakan dasar dari seluruh KKM yang ada. Untuk setiap indikator, harus dianalisa tiga aspek KKM. Setiap aspek KKM memiliki cara penilaian yang berbeda. Setidaknya ada dua cara menilai KKM indikator. Perhatikan contoh di bawah ini :

Menilai KKM menggunakan skala penilaian yang disepakati oleh guru mata pelajaran


Perhatikan aspek penilaian Kompleksitas, semakin tinggi kompleksitas maka nilainya semakin rendah. Hal ini berbeda dengan daya dukung dan intake siswa, semakin tinggi daya dukung, semakin tinggi juga nilainya. Demikian juga dengan intake siswa, semakin tinggi kemampuan siswa, maka smakin tinggi juga nilainya. Nilai-nilai di atas yang menyatakan mana nilai yang tinggi, sedang maupun rendah, bukanlah nilai yang mutlak, karena nilai tersebut bisa ditetntukan oleh guru itu sendiri, oleh kumpulan guru mata pelajaran, oleh pihak sekolah maupun oleh MGMP, jadi nilai yang ada di atas hanyalah sekedar gambaran saja.

Cara yang kedua dapat juga dengan menggunakan poin/skor pada setiap kriteria yang ditetapkan. Cara ini lebih mudah daripada cara pertama, tetapi cara pertama lebih teliti daripada cara kedua.



Perhatikan penilaian kompleksitas yang berkebalikan dengan penilaian daya dukung maupun intake siswa.

Setiap indikator yang ada harus diberikan tiga penilaian di atas lalu jika hasilnya dirata-ratakan, maka jadilah yang namanya KKM indikator. Mudah kan???

Untuk penilaian cara kedua, jangan lupa untuk merata-ratakan sehingga diperoleh nilai tertinggi seratus, untuk itu perlu membagi dengan 9.

Contoh : Jika indikator memiliki kriteria kompleksitas tinggi, daya dukung tinggi dan intake peserta didik sedang, maka nilai KKM-nya adalah:

(1 + 3 + 2)/9 x 100 = 66,7

Nilai KKM merupakan angka bulat, maka nilai KKM-nya adalah 67.
Contoh dari mata pelajaran fisika untuk satu Kompetensi Dasar :

Mata Pelajaran : FISIKA
Kelas/semester : XI IPA / semester 2
Standar Kompetensi : 2. Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah



Untuk diperhatikan, nilai KKM SK (Standar Kompetensi) belum bisa ditentukan karena perlu mengetahui nilai KKM KD (Kompetensi Dasar) dulu dengan lengkap, karena pada SK tersebut, ada 2 KD. Tabel di atas hanya memperhitungkan satu KD saja. Demikian juga dengan KKM Semester yang adalah rata-rata dari KKM SK, harus menghitung dulu KKM SK pada semester 2 tersebut, yaitu ada 2 SK, maka KKM semester bisa dihitung.

Untuk melihat nilai KKM lengkap semester 2 kelas XI IPA SMA dalam pelajaran fisika, bisa mendownload disini

Dengan tetap mengingat bahwa nilai aspek daya dukung dan intake siswa pasti berbeda untuk tiap sekolah meskipun nilai kompleksitas mungkin sama.

Untuk kelas X di semester awal, tentu kita tidak bisa mengetahui bagaimana intake siswa yang sesungguhnya, karena itu bisa dicari dengan beberapa cara :

1.Dengan mengambil dulu nilai minimal sebagai batas masuk sekolah tersebut.
2.Dengan melihat nilai pretest untuk masuk ke sekolah (jika ada)
3.Dengan melihat nilai raport SMP dari siswa secara rata-rata
4.Dengan mengadakan pretest sendiri

Senin, 03 Oktober 2011

Mengenal Peralatan Listrik Rumah (3)


1.  Stop Kontak (“Outlet” atau “Receptacle”)
Stop Kontak tipe In-Bow
Stop Kontak tipe In-Bow yang terpasang di Instalasi Listrik Rumah

Stop kontak adalah bagian terminal akhir dari instalasi listrik rumah yang terpasang permanen sebagai penghubung yang menyalurkan energi listrik ke beban atau peralatan listrik. Disebut permanen karena letaknya yang terpasang di dinding. Perpanjangan stop kontak ini bisa disebut “extension outlet” yang bisa berupa kabel rol atau bentuk lainnya (baca juga “Hati-hati menggunakan kabel rol”).
Agar beban atau peralatan lsitrik dapat terhubung dengan stop kontak ini, maka diperlukan steker atau “colokan listrik” yang ditancapkan pada stop kontak. Tentunya steker ini juga memerlukan kabel lagi ya..
Stop kontak ini mempunyai kapasitas maksimum arus listrik antara 10A – 16A (setara dengan 2200VA – 3300VA untuk listrik 220V). Tetapi maksimum pemakaian tentu dibatasi oleh besarnya daya listrik berlangganan dari PLN dan juga material dari stop kontak ini. Semakin baik kualitas materialnya tentu harganya semakin mahal.



Berdasarkan tempat pemasangannya, ada 2 tipe stop kontak :
  • Stop kontak in-bow yang ditanam permanen dalam tembok atau dinding
  • Sakelar out-bow yang dipasang pada permukaan tembok atau dinding. Stop kontak out-bow ini kadangkal juga bisa bersifat portable.
Dalam instalasi listrik rumah, jumlah stop kontak terpasang minimal satu titik dalam satu ruangan. Ini diperlukan untuk menghindari penggunaan stop kontak yang berlebihan beban dengan banyak steker yang ditancap. Steker yang ditancap harus sesuai dengan ukuran stop kontak dan tidak kendor saat ditancap dengan stop kontak. Banyak kasus yang terjadi dengan steker atau stop kontak meleleh karena kurang rapatnya posisi steker yang terpasang dengan stop kontak.


2.  Pentanahan (“Arde” atau “Grounding”)
MCB Box dengan Terminal Pentanahan
Warna merah adalah terminal pentanahan di MCB Box

Pentanahan atau lebih dikenal dengan “arde” sebetulnya adalah peralatan yang paling penting dalam suatu instalasi listrik dimanapun berada. Entah itu instalasi listrik besar, sedang atau kecil dengan berbagai variasi tegangan dari rendah, tinggi sampai extra tinggi, wajib dipasang instalasi grounding.
Kami meletakkan bagian pentanahan di akhir bukan bermaksud menyepelekan hal ini. Justru kami ingin menegaskan bahwa bagian akhir inilah yang terpenting. Suatu proyek instalasi listrik bisa ditunda tahap power up –nya karena instalasi pentanahannya belum komplit terpasang. Status pentanahan ini bisa dikatakan “Major Outstanding
Mengapa demikian?
Teman…tujuan penggunaan pentanahan adalah untuk memberikan perlindungan pada peralatan listrik agar terhindar dari kerusakan dan fungsi paling utama adalah memberikan perlindungan keselamatan bagi pengguna peralatan listrik, yaitu manusia itu sendiri.
Cara kerja system pentanahan ini adalah bila terjadi arus listrik yang terlalu besar akibat adanya kebocoran, induksi tegangan listrik atau kegagalan isolasi pada suatu peralatan listrik atau instalasi listrik maka bagian pentanahan akan secepatnya menyalurkan ke bumi atau tanah, dan orang yang tidak sengaja memegang peralatan listrik yang bermasalah akan aman. Juga peralatan listrik akan terhindar dari kerusakan.
Sudah menjadi hukum alam bahwa arus listrik akan selalu mencari tempat yang paling mudah untuk mengalir, oleh karena itu system pentanahan haruslah terhubung dengan baik dalam suatu instalasi listrik. Anda bisa baca artikel “Kesetrum (Tersengat Listrik)” sebagai bahan referensi lain untuk memahami pentingnya system pentanahan ini.
Karena pentingnya bagian ini, maka bagian ini kami buatkan satu tema artikel tersendiri yang lebih detail mengenai system pentanahan ini. Silahkan baca di “Arde atau Grounding untuk Instalasi Listrik Rumah“. Concern ini disampaikan juga oleh salah seorang pembaca artikel-artikel kami, yaitu Mbah Osso, yang melihat bahwa system pentanahan yang penting ini sebenarnya masih kurang dipahami masyarakat banyak.  Terima kasih atas feedbacknya untuk menjadikan website ini semakin bermanfaat bagi masyarakat.
Kami menyadari bahwa sesungguhnya ilmu yang kami miliki tidaklah seberapa. Tapi kami merasa terpanggil untuk membagikan ilmu yang sedikit ini kepada masyarakat luas, khususnya yang masih awam mengenai listrik, agar lebih mengenal listrik antara manfaat dan bahayanya. Suatu penelitian di Amerika mengungkapkan, walaupun peristiwa insiden listrik tidaklah sering terjadi tetapi 1 dari 7 insiden yang berhubungan dengan listrik adalah fatal.
Mengingat hal tersebut dan juga melihat bahwa listrik sudah menjadi kebutuhan vital sehari-hari di masyarakat, tetapi tingkat pemahaman masyarakat sendiri secara umum masih belum memadai, maka kami mencoba pemberikan sesuatu yang mudah-mudahan bermanfaat. Dibalik ilmu yang diberikan oleh Tuhan tentu mengandung pesan untuk disebarkan kepada orang lain agar memperoleh manfaat dalam menjaga keselamatannya.
Oleh karena itu feedback dari pembaca akan kami terima dengan senang hati sebagai bagian dari pengembangan website ini dan juga ilmu pelistrikan kami.

Salam,

Mengenal Peralatan Listrik Rumah (2)

3.  Kabel Listrik
Kabel adalah bagian dari instalasi listrik yang berfungsi menghantarkan arus listrik sampai ke peralatan listrik. Kabel ini seperti pembuluh darah dalam tubuh manusia, ada pembuluh darah arteri dan ada pembuluh darah balik. Bila ada saluran pembuluh darah yang bocor, tentu tubuh tidak akan bekerja dengan baik. Kabel listrik pun demikian, bila ada saluran yang bocor maka akan terjadi gangguan dalam instalasi listrik rumah anda.
Beberapa jenis kabel yang umum dipakai dalam instalasi listrik rumah :
  • Kabel NYA
Kabel Tipe NYA
Kabel tipe NYA yang terpasang di instalasi listrik rumah

Merupakan kabel berisolasi PVC dan berinti kawat tunggal. Warna isolasinya adalah merah, kuning, biru dan hitam. Jenisnya adalah kabel udara (tidak untuk ditanam dalam tanah). Karena isolasinya hanya satu lapis, maka mudah luka karena gesekan, gigitan tikus atau gencetan. Dalam pemasangan selalu dimasukkan dalam pipa PVC yang berfungsi sebagai konduit.
Berbicara mengenai konduit, pengertiannya adalah suatu selubung pelindung, biasanya pipa PVC tipis (berbeda dengan pipa PVC untuk saluran air bersih) yang diisi kabel listrik yang bertujuan melindungi kabel dari gangguan luar.
  • Kabel NYM
Kabel tipe NYM
Kabel tipe NYM yang terpasang di peralatan listrik rumah

Kabel jenis ini mempunyai isolasi luar jenis PVC berwarna putih (cara mengenalinya bisa dengan melihat warna yang khas putih ini) dengan selubung karet di dalamnya dan berinti kawat tunggal yang jumlahnya antara 2 sampai 4 inti dan masing-masing inti mempunyai isolasi masing-masing dengan warna berbeda. Jadi seperti beberapa kabel NYA yang dijadikan satu dan ditambahkan isolasi putih dan selubung karet.
Kode yang digunakan untuk jenis kabel ini adalah misal : 3C x 2.5 sqmm, dimana 3C menandakan jumlah inti (3 inti kabel), 2,5 sqmm menandakan ukuran penampang kabel dalam “square millimeter”.
Kabel ini relative lebih kuat karena adanya isolasi PVC dan selubung karet. Pemasangannya pada instalasi listrik dalam rumah bisa tanpa conduit (kecuali dalam tembok), tetapi bukan untuk tipe “outdoor”. Harganya lebih mahal dari tipe kabel NYA.
  • Kabel NYY
Kabel tipe NYY
Kabel tipe NYY yang terpasang di instalasi listrik rumah

Warna khas kabel ini adalah hitam dengan isolasi PVC ganda sehingga lebih kuat. Karena lebih kuat dari tekanan gencetan dan air, pemasangannya bisa untuk outdoor, termasuk ditanam dalam tanah.  Kabel untuk lampu taman dan di luar rumah sebaiknya menggunakan kabel jenis ini. Harganya tentu lebih mahal dibanding dua jenis kabel sebelumnya.
Sedangkan kabel berinti serabut, biasanya ada 2 inti dan 2 macam warna, disebut NYMHYO, biasanya digunakan untuk loudspeaker atau sound system atau untuk lampu-lampu berdaya kecil.
Ngomong-ngomong, semoga anda tidak bingung ya dengan penamaan kabel ini. Sederhananya kalo anda ingin beli kabel listrik adalah sebutkan jenis inti kabel, apakah inti kawat dan serabut, kemudianjumlah inti (2 inti (cores) atau 3 inti), ukuran atau size kabel (1.5 sqmm, 2.5 sqmm, dll). Kabel yang diinginkan tentu tergantung pada kebutuhan dan biaya yang dialokasikan. Karena cukup banyak manufaktur pembuat kabel, dan kualitasnya berbeda-beda. Untuk itu kami sudah merencanakan untuk membuat satu artikel khusus yang membahas lebih dalam mengenai kabel ini…harap tunggu ya..

4.  Sakelar (“Switch”)
Sakelar Tanam tipe tunggal dan majemuk
Sakelar tanam tipe tunggal dan majemuk yang terpasang di instalasi listrik rumah

Pada instalasi listrik rumah, keberadaan saklar ini sangat lazim dipasang untuk menghidupkan atau mematikan lampu. Pemakaian lainnya adalah untuk bel rumah, stop kontak atau “extension outlet” ,misal kabel rol (silahkan baca artikel “Hati-hati menggunakan kabel rol”), yang mempunyai fasilitas sakelar.
Fungsi dari sakelar adalah sebagai penyambung atau pemutus aliran listrik pada suatu penghantar sumber listrik ke beban.


Berdasarkan cara pemasangannya dapat dibedakan menjadi :
  • Sakelar in-bow yang ditanam dalam tembok atau dinding
  • Sakelar out-bow yang dipasang pada permukaan tembok atau dinding.
Berdasarkan fungsinya dapat dibedakan menjadi :
  • Sakelar On-Off, yaitu bekerja menghubungkan arus listrik bila tombol ditekan pada posisi ON dan memutuskan arus listrik bila ditekan ke posisi OFF. Contoh paling mudah adalah sakelar lampu, sakelar stop kontak atau “extension outlet” (yang mempunyai fasilitas sakelar).
  • Sakelar push-on, yaitu bekerja menghubungkan arus listrik hanya bila tombolnya ditekan pada posisi ON, dan otomatis OFF bila tekanan dilepaskan. Contoh pemasangan adalah bel pintu.

Sakelar tipe Majemuk 3 saluran
Sakelar tanam tipe majemuk 3 saluran yang dipasang di instalasi listrik rumah

Berdasarkan jumlah tombol per unit sakelar, maka sakelar dapat dibedakan menjadi :
  • Sakelar tunggal, hanya mempunyai satu buah tombol saja. Jadi hanya ada satu saluran input dan satu saluran output.
  • Sakelar majemuk, mempunyai tombol lebih dari satu. Satu saluran input pada sakelar tersebut dan beberapa saluran output yang tergantung dari jumlah tombolnya.

Mudah-mudahan anda tidak bingung dengan istilah-istilah diatas. Hal terpenting adalah, anda tahu fungsi atau kegunaannya dan familiar dengannya dalam kehidupan sehari-hari. Karena peralatan listrik “Tidak kenal maka tidak hati-hati…”.
Kami cukupkan bagian kedua ini. Bagian selanjutnya akan dibahas pada artikel berikutnya, “Mengenal Peralatan Instalasi Listrik Rumah (3)“. Semoga pemahaman anda makin bertambah ya..
Salam,

Mengenal Peralatan Listrik Rumah

1.  Bargainser (“Meteran Listrik”)
Bargainser tipe Analog
Bargainser yang dipasang di Instalasi Listrik Rumah

Alat ini terpasang di tiap rumah yang berlangganan listrik PLN. Bagian ini adalah batas antara PLN dan pelanggan. Lepas dari ini adalah tanggung jawab pelanggan. Bargainser adalah masih tanggung jawab PLN. Jadi alat ini milik PLN dan disegel oleh PLN. Hanya petugas resmi dari PLN yang berhak membuka bargainser ini. Saat membuka biasanya segel dirusak dan kemudian dipasang segel baru sesudah ditutup kembali. Karena itu bila terjadi masalah dengan bagian ini, segera panggil petugas PLN.
Posisi pemasangan di bagian depan dari rumah untuk memudahkan pencatatan pemakaian listrik oleh petugas PLN. Terdapat juga informasi mengenai ID pelanggan (No. kontrak pelanggan) di bargainser ini.
Bila ada rumah yang menggunakan listrik tetapi tidak ada bargainser terpasang, bisa jadi rumah tersebut menggunakan pembangkit listrik sendiri (genset), disuplai dari rumah lainnya atau pemakaian illegal (kami yakin kesadaran masyarakat kita sudah sangat bagus untuk selalu menggunakan pemakaian legal).
Fungsi-fungsi dari bargainser adalah :
  • Pembatas daya yang digunakan oleh pelanggan (sesuai dengan kontrak pemasangan)
  • Mencatat daya yang dipakai oleh konsumen. Karena itu ada yang menyebutnya “kWh Meter” atau “Meteran Listrik” (kWh : kilowatt hour)
  • Saklar utama pemutus aliran listrik bila terjadi kelebihan pemakaian daya oleh pelanggan, adanya gangguan hubung singkat dalam instalasi listrik rumah pelanggan atau sengaja dimatikan untuk keperluan perbaikan instalasi listrik rumah.
Dalam bargainser ini terdapat komponen utama yaitu circuit breaker (MCB : Miniature Circuit Breaker), spin control dan meter listrik.
  • Circuit Breaker (MCB)
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, MCB inilah komponen yang bertugas memutus aliran listrik bila terjadi pemakaian daya yang berlebihan oleh konsumen atau bila terjadi gangguan hubung singkat dari suatu peralatan listrik di rumah. Pun saat melakukan perbaikan instalasi listrik rumah, komponen ini sebaiknya dimatikan.
  • Meter Listrik (kWh Meter)
Sebagai penunjuk besarnya daya listrik yang telah digunakan pelanggan. Satuannya dalam kWh (kilowatt hour). Indikatornya terlihat dari angka-angka yang tercatat. Petugas pencatat PLN yang rutin berkunjung tiap bulan selalu mencatat angka-angka ini.
  • Spin Control
Merupakan sebuah komponen yang bekerja dengan berputar bila terjadi pemakaian daya listrik. Semakin besar daya yang dipakai maka perputaran akan semakin cepat. Besarnya daya pemakaian akan dicatat oleh “meter listrik” dan bila kelebihan akan dibatasi oleh MCB.

Bargainser tipe digital
Bargainser tipe digital yang dipasang di instalasi listrik rumah

Saat ini ada 2 macam bargainser, yaitu analog dan digital. Model analog masih sangat umum dipakai di perumahan, sedangkan model digital biasanya  lebih digunakan untuk pelanggan PLN pra-bayar (dikenal dengan system pulsa). Untuk system ini, pelanggan hanya perlu membayar terlebih dahulu sejumlah uang kepada PLN (bisa melalui ATM dengan memasukkan kode pelanggan yang diperlukan) dan kemudian mendapatkan kode semacam voucher untuk dimasukkan dalam bargainser tersebut. Persis seperti membeli pulsa pra-bayar.
Termasuk dalam alat ini adalah sambungan kabel pentanahan (“Arde” atau “Grounding”). Mengenai pentanahan akan dibahas dalam bagian terakhir.



2.  Pengaman Listrik (“Sekering” atau “Panel Hubung Bagi”)
Bagian ini lebih dikenal orang dengan nama “Sekering”. Asalnya dari bahasa Belanda “Zekering”. Dalam bahasa Inggris biasa disebut “Fuse”.
Fungsi utamanya adalah mengamankan instalasi bila terjadi masalah seperti hubung singkat di peralatan listrik dengan cara memutus arus listriknya.
Dalam bagian pengaman listrik ini, instalasi listrik rumah dibagi dalam kelompok atau grup (kadang disebut juga dengan istilah Panel Hubung Bagi). Tujuan paling utama adalahtentu saja faktor keamanan. Apabila ada masalah pada suatu peralatan listrik, misal hubung singkat, maka tidak keseluruhan aliran listrik ke rumah akan terputus. Dan akan lebih mudah mencari bagian dari instalasi listrik tersebut yang bermasalah. Syaratnya tentu saja pemilik rumah harus tahu pembagian grup ini.
Pembagian grup dalam suatu instalasi listrik rumah, dalam hal ini adalah yang paling umum, biasanya per area, misalnya :
  • Antara bagian depan dan bagian belakang rumah.
  • Antara sayap kiri atau sayap kanan rumah.
  • Untuk rumah 2 lantai, bisa dibagi per lantai
  • Antara berbagai macam beban listrik, seperti pompa air, lampu, stop kontak, AC dan lain-lain.
Perlu dicatat bahwa semakin banyak pembagian grup tentunya berimbas pada biaya pemasangan instalasi listrik. Dihitung dari jumlah pengaman dan kabel yang terpasang serta jasa pemasangan instalasi listriknya.  Tapi juga faktor keamanan dan kemudahan mencari sumber permasalahan instalasi listrik akan turut berpengaruh.
Eh..kalo memang namanya sekering atau “fuse”, kok bentuknya sekarang ini adalah MCB ya? Apa bedanya sih?
Baiklah teman, memang sih ada 2 jenis pengaman listrik :
  • Pengaman lebur (“Sekering” atau” Fuse”)
Box Sekering
Box tipe pengaman lebur (Sekering)

Merupakan komponen pengaman listrik yang sifat kerjanya meleburkan kawat yang dipasang didalam komponen tersebut apabila kawat tersebut dilewati dengan arus hubung singkat tertentu. Jenis kawatnya berbeda-beda untuk tiap hantar kawat dengan arus nominal tertentu, misal 2A (Ampere), 4A, 6A dst.
Ada dua jenis dari komponen ini, yaitu tipe kawat lebur dan tipe tombol. Untuk tipe kawat lebur mempunyai prinsip kerja seperti penjelasan di atas dan untuk menormalkan kembali perlu diganti dengan pengaman lebur yang baru. Sedangkan untuk tipe tombol (seperti gambar diatas), bila terjadi masalah hubung singkat maka arus listrik akan terputus dan untuk menormalkan kembali cukup dengan menekan tombol yang besar tersebut. Tombol kecil berfungsi untuk memutus aliran listrik.
Komponen pengaman tipe lebur ini mulai jarang digunakan karena ada kerepotan tersendiri bila putus karena terjadi masalah. Apalagi bila persediaan sekering di rumah tidak ada. Tetapi secara jujur perlu diakui bahwa komponen ini akan bekerja sempurna memutus listrik bila terjadi masalah, asal saja komponen ini original kawatnya tanpa kita rubah sendiri. Berbeda dengan tipe berikut yaitu MCB yang mempunyai fungsi sebagai pemutus arus lsitrik bila kelebihan beban atau terjadi hubung singkat, pengaman lebur hanya berfungsi bila terjadi hubung singkat saja.

  • Pengaman thermal (“MCB” atau “Circuit Breaker”)
Box pengaman tipe MCB
Pengaman tipe MCB

Merupakan komponen listrik yang bekerja dengan system thermal atau panas. Didalamnya terdapat bimetal, dimana bila arus listrik yang mengalir melebihi ukuran tertentu (karena kelebihan beban atau terjadi hubung singkat) dari MCB ini, maka bimetal ini secara mekanis akan memutus aliran listrik dan menggerakkan tuas ke posisi “OFF”. Untuk menormalkan kembali sangat mudah, hanya dengan mengembalikan tuas ke posisi “ON”.
Jenis ini lebih banyak digunakan di instalasi listrik rumah. Hanya saja komponen ini punya kelemahan, yaitu bila secara mekanis ada masalah maka MCB ini tidak akan bekerja. Karena itulah perlu memilih MCB dengan kualitas baik dan bukan melulu yang paling murah.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah, mulai dari bagian Pengaman listrik inilah menjadi tanggung jawab pelanggan. Bagian ini sangat “customized”, sesuai dengan permintaan pelanggan dan dipasang oleh instalatir listrik bersamaan dengan bagian instalasi listrik lainnya. Bila terjadi masalah pada bagian ini, pelanggan bisa menghubungi instalatir listrik tersebut atau petugas PLN pun masih bisa membantu bila kondisi darurat seperti malam hari.
Dalam beberapa proyek pemasangan instalasi listrik rumah, instalatir listrik kadangkala membuat terminal kabel pentanahan atau arde tersambung dalam box pengaman ini. Sehingga kabel pentanahan dari bargainser PLN akan dihubungkan di terminal ini.
Tema “Mengenal Peralatan Listrik Rumah” ini sebenarnya cukup panjang pembahasannya. Untuk menghindari informasi yang overload bagi pembaca, maka artikelnya kami bagi dalam 3 bagian. Dan jangan khawatir, bagian berikutnya, “Mengenal Peralatan Instalasi Listrik Rumah (2)“, sudah siap untuk dibaca. Semoga bagian ini mendatangkan manfaat bagi anda.
Salam,

Cara Memasang Instalasi Listrik

Kita mulai cara memasang instalasi listrik dengan mengambil contoh instalasi pasang dalam dengan denah dan rencana peletakan komponen instalasi listrik seperti gambar dibawah ini :
dari gambar diatas kita tentukan jalur terbaik yang akan digunakan sebagai saluran utama instalasi. Kita ambil contoh jalur ter-efektif  seperti terlihat pada gambar dibawah ini :
Dari gambar diatas kita lanjutkan dengan menentukan titik-titik percabangan maupun jalur dari saluran cabang yang nantinya akan terhubung ke masing-masing komponen instalasi. Kita ambil contoh seperti gambar dibawah ini :
Untuk memulai pekerjaan instalasi, ada baiknya kita lakukan dari bagian terdepan. Ok.... Kita mulai pemasangan instalasi listrik...
  1. Pasang batang arde ke dalam tanah. Sebaiknya dalam pemasangan (menanam) batang ground/arde dilakukan  sedemikian rupa hanya menggunakan bantuan tangan saja alias jangan dipalu.. Jika dalam penanaman batang arde tersebut tertambat bebatuan sebaiknya penanaman digeser ketempat lain dengan tetap memperhatikan panjang kabel BC terhadap letak kotak pengaman. Dari sebab inilah mengapa pada penanaman batang arde jangan dipalu, karena dikawatirkan batang ground/arde menjadi bengkok bahkan lebih parah lagi jika sampai lapisan tembaga pada batang tersebut mengelupas. Perlu diingat bahwa batang ground/arde yang umum dijual biasanya terbuat dari besi/baja yang digalvanis alias dilapisi tembaga dan lapisan tembaga inilah yang sedikit banyak mempengaruhi tingkat konduktifitas dari batang arde tersebut. Agar lebih mudah gunakan bantuan air untuk melunakkan lapisan tanah yang ditanami batang ground/arde tersebut. Disamping itu, anda bisa campur air yang digunakan untuk penanaman grounding tersebut dengan serbuk arang ataupun abu gosok. Campuran air dengan serbuk arang/abu gosok terbilang efektif untuk memperbaiki hambatan dalam tanah. Ingat, dalam pemberian campuran air tersebut tentu saja digunakan pada saat penanaman grounding alias air campuran tersebut harus ikut meresap didalam lobang tempat batang ground/arde. Jika anda hanya menyiramkan di atas permukaan tanah tentu saja percuma karena serbuk arang/abu gosok tidak akan ada fungsinya.
  2. Sisakan penanaman batang ground/arde kurang lebih 20 cm diatas permukaan tanah untuk penyambungan dari kabel BC.
  3. Ikatkan Kabel BC pada batang ground. Mengingat kabel BC sangat alot, anda bisa bantu memperkuat pengikatan dengan cincin penjepit yang biasanya disertakan ketika anda membeli batang ground/arde. Pastikan pengikatan kabel BC ke batang ground/arde terikat kuat sehingga koneksi antara kedua bahan tersebut benar-benar baik. Jika dirasa masih belum cukup kuat, anda bisa bantu lagi perkuat pengikatan dengan menggunakan kabel NYA dengan terlebih dahulu mengupas isolasi dari kabel NYA tersebut.
  4. Setelah selesai menghubungkan antara batang ground/arde dengan kabel BC, masukkan sisa batang ground/arde sampai tertanam seluruhnya kedalam tanah. Rapikan tanah diatas tempat batang ground/arde tersebut atau anda juga bisa menggunakan adukan semen jika akan dibuat permanen.
  5. Rapikan sisa kabel  BC yang akan dihubungkan pada kotak pengaman. Anda bisa menggunakan peralon jika kabel BC tersebut diletakkan diluar tembok atau anda bisa tanam langsung didalam tembok kemudian ditutup dengan adukan semen. Jangan lupa sisakan sedikit pada ujungnya(sekitar 20cm) buat penyambungan ke kotak pengaman.
  6. Untuk pemasangan kotak pengaman ada baiknya anda membaca cara memasang box sekering jika anda memilihnya sebagai kotak pengaman atau cara memasang box MCB jika dipilih sebagai kotak pengamannya.

    • Pemasangan box sekering. Seperti dijelaskan pada cara memasang box sekering, ada baiknya kita pasang secara bersamaan dengan kabel NYM 3x4-nya. Pertama kita buat kotak pada tembok sedikit lebih besar dari box sekering tersebut. Anda bisa menggunakan kardus pembungkusnya sebagai ukuran. Kemudian gunakan palu dan betel untuk membuat dudukan dari box sekering tersebut. Buat juga jalur tempat kabel NYM 3x4 maupun jalur pipa saluran utama. Setelah selesai maka akan terlihat seperti gambar A (tampak depan) dibawah ini.
    Dari gambar diatas, gambar B menunjukkan letak pemasangan terlihat dari samping, begitu juga gambar C dimana dibuat lobang tembus tembok untuk jalur kabel NYM 3x4. Perlu diingat, nantinya apabila tembok dirapikan maka pipa maupun kabel NYM 3x4-nya tidak akan terlihat sehingga buatlah kedalaman jalur tersebut sedemikian rupa agar tercapai maksud diatas.
    • Seperti halnya pada pemasangan box sekering, pemasangan box MCB juga tak jauh berbeda. Hanya saja ukuran kotak dudukan box MCB sedikit lebih besar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

    7. Setelah selesai, pasang kotak pengaman maupun kabel NYM terlebih dahulu dan perkuat dengan     bantuan paku.
    8. Pekerjaan dilanjutkan dengan membuat saluran utama instalasi dari kotak pengaman ke titik percabangan pertama. Atur pipa instalasi sesuai jalur denah sampai titik percabangan pertama. Dari denah terlihat ada daerah lekukan dan disinilah kita gunakan api dari korek gas / api lilin seperti disinggung pada pembahasan persiapan memasang instalasi listrik. Gunakan korek gas / api lilin tersebut untuk membuat pola pada pipa sesuai jalur belokan tersebut. Usahakan jangan sampai pipa tersebut robek/berlubang. Jika sampai terjadi robek/berlubang anda bisa gunakan isolasi untuk menutupnya. Untuk yang baru bisa dimaklumi, memang perlu keterampilan tersendiri untuk membuatnya.
    9. Masukkan kabel saluran utama (hitam, biru, kuning loreng) kedalam pipa tersebut dan jangan lupa dilebihkan +/- 20cm kemudian atur pipa sesuai jalur dan gunakan klem untuk merapikannya. Pasang juga kotak sambung (Kruis-doos) pada ujung dimana titik cabang pertama diletakkan.
    10. Kita sampai pada titik cabang petama dimana terdapat jalur cabang menuju saklar 1, saklar 2 dan stop kontak 1. Dari sini juga perlu ditinjau titik cabang 2 karena lampu 2 berasal dari saklar 2 dimana saklar 2 tersebut jalur kabelnya berasal dari titik cabang 1. Untuk lebih jelasanya, jalur kabel dari kedua titik cabang tersebut terlihat seperti gambar dibawah ini.

    Untuk jalur kabel dari titik cabang 1 menuju saklar 1, saklar 2, dan stop kontak 1 terlihat seperti  bagan dibawah ini dan cara memasang saklar dapat dilihat disini.
    Sedangkan  pemasangan pipa maupun tempat dari saklar 1, saklar 2, dan stop kontak 1 terlihat seperti gambar dibawah ini.
    Gambar A menjelaskan pembuatan jalur hubungan antara tempat saklar 2 dengan tempat saklar 1 didalam tembok dengan memodifikasi(melobangi) masing-masing tempat dari saklar tersebut, sedangkan gambar B menjelaskan hubungan tempat saklar 1 dan tempat stop kontak 1 yang dipasang bersebelahan. Sebagai catatan : untuk In bow doos (tempat dari saklar maupun stop kontak) dalam pemasangannya  diusahakan agak dalam sehingga nantinya ketika dipasang saklar maupun stop kontak akan rapi tertata alias rapat dengan tembok.
    11. Kita lanjutkan pengerjaan pada titik cabang 3 dengan melihat penjelasan gambar dibawah ini.
    12. Kemudian pada titik cabang 4 seperti terlihat pada gambar dibawah ini.

    13. Untuk titik cabang 5 sebenarnya hanya buat berjaga-jaga bila suatu saat instalasi akan diperluas. Penggunaannya bisa dihilangkan bila tidak diperlukan, sedangkan pemasangan stop kontak 2 tentu saja tergantung dari ada atau tidaknya titik cabang 5 (jika ada titik sambung 5 maka jalur penyambungan stop kontak 2 berasal dari titik sambung 5 tersebut, tetapi jika titik sambung 5 dihilangkan maka penyambungan stop kontak 2 diambil dari titik sambung 4.
    Hampir lupa.. Untuk pemasangan In bow doos maupun pipa instalasi dari saklar 3&4 maupun stop kontak 2 di dalam tembok cara sama seperti penjelasan sebelumnya.

    Akhirnya selesai sudah pembahasan cara memasang instalasi, mudah mudahan bisa dimengerti dan bermanfaat.... wah punggungku rasanyaaa....... dah dulu yaa.... adaauuuu encokkuuuuu.... 
     

Sabtu, 01 Oktober 2011

OBAT PILEK ALAMI 2 ALA HEMBING

Resep 1.
10 lembar daun sirih + 25 gram empu kunyit (dipotong-potong), setelah dicuci bersih direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, tambahkan madu atau gula batu, airnya diminum 2-3 kali, setiap kali minum 100-150 cc.

Resep 2.
Daun sambiloto kering dijadikan bubuk, ambil 1-2 gram bubuk tersebut lalu seduh dengan air panas, tambahkan madu, diaduk, lalu diminum setelah hangat. Lakukan 3 kali sehari.

Resep 3.
Sambung nyawa segar + 15 gram pegagan segar, dicuci bersih lalu diblender + 150 cc air matang, diblender, disaring, airnya diminum 2 kali sehari.

Resep 4.
10 gram jahe segar + 1 siung bawang putih, dicuci bersih dan dihaluskan,lalu diseduh dengan 200 cc air panas, tambahkan air perasan dari ½ buah jeruk lemon dan madu, kemudian diminum selagi hangat. Lakukan 3 kali sehari.
Catatan : pilih salah satu resep dan lakukan secara teratur. Untuk perebusan gunakan periuk tanah, panci kaca/pyrex atau panci enamel.
Sumber: hembing

OBAT PILEK ALAMI 1 ALA HEMBING

Bahan:
1 ibu jari rimpang jahe, kupas, cuci bersih
2 gelas air
Gula batu atau gula aren


Cara membuat:
Rebus jahe dengan 2 gelas air hingga mendidih, kurang lebih selama 15 - 20 menit. Setelah selesai, dinginkan, lalu saring. Tambahkan gula batu (jika anak anda mengalami batuk), atau tambahkan gula aren (jika anak anda mengalami pilek).

Dosis pemakaian:
Usia 2-5 tahun: 2 x sehari 1/2 gelas
Usia 6 - 12 tahun 2 x sehari 1 gelas