Jumat, 19 Agustus 2011

Vaksinasi dan Penyakit Ayam

VAKSINASI
Program vaksinasi merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan di kalangan peternak ayam petelur. Mengapa? Seperti kita ketahui bersama, ayam petelur mempunyai jangka waktu hidup yang lebih lama dibandingkan dengan ayam pedaging yang notabene hanya 2-3 bulan dan langsung dipanen. Berbeda dengan ayam ras petelur termasuk ayam kampung petelur yang akan diafkir setelah 2 tahun. Oleh karenanya kita sebagai peternak wajib melakukan vaksinasi untuk menjaga kesehatan ayam  sehingga  kita dapatkan ayam layer yang sehat, mampu bertelur dalam rentang waktu sekitar 11/2 tahun  dan menghasilkan telur yang  berkualitas selama ayam dalam masa produktif.
Banyak di kalangan peternak yang berpikir bahwa vaksin merupakan biaya yang cukup mahal, sehingga  sering seadanya atau bahkan ditiadakan sama sekali. Padahal jika vaksinasi dilakukan secara benar maka akan diperoleh hasil yang lebih baik dan tidak sebanding dengan biaya yang kita keluarkan karena program vaksinasi yang dilakukan secara benar akan menjaga kondisi kesehatan ayam dengan cara pembentukan antibody.
Vaksinasi mempunyai beberapa point penting yang harus diperhatikan yaitu:
-          Vaksin
-          Metode vaksinasi
-          Dosis vaksin
-          Jadwal vaksinasi
-          Waktu pemberian vaksinasi
-          Cara penyimpanan vaksin  
Jika dibandingkan antara berbagai table yang kami cantumkan, baik table vaksinasi dari breeder, buku referensi dan modifikasi kami, ternyata jenis vaksin yang digunakan tidak jauh berbeda yaitu:
-          Vaksin Marek
Vaksin ini digunakan untuk mencegah penyakit Marek dan diberikan secara subcutan atau intramuskular pada DOC. Biasanya vaksin ini sudah dilakukan oleh breeder. Menurut literature vaksinasi dilakukan dengan injeksi subcutan di bawah leher.
-          Vaksin ND + IB
Vaksin ini digunakan untuk mencegah penyakit Newcastle Disease dan Infectious Bronchitis. Cara pemberian vaksin ini ada 2 cara yaitu dengan tetes mata dan suntik injeksi intramuskular pada bagian dada. Perbedaan metode vaksin ini dikarenakan  perbedaan umur ayam yang akan divaksin.
-          Vaksin IB
Vaksin IB digunakan untuk menimbulkan kekebalan ayam terhadap Infectious Bronchitis. Pemberian vaksin ini sangat mudah yaitu dengan mencampurkannya dalam air minum.
-          Vaksin ND
Pemberian vaksin ini bertujuan mencegah timbulnya penyakit Newcastle Disease pada unggas. Vaksin ini juga dilakukan dengan 3 cara yaitu dengan pemberian tetes mata, metode injeksi subcutan dan injeksi intramuskuler pada dada.
-          Vaksin Cocci
Vaksin Cocci ini sangat mahal harganya, sehingga kadangkala banyak peternak yang melewati vaksin ini karena dalam beberapa pakan ayam jadipun sudah mengandung koksidiostat. Cara pemberian vaksin ini terdapat 2 kategori ada yang menggunakannya melalui air minum dan ada juga yang menyemprotkannya ke pakan.
-          Vaksin Gumoro
Vaksin gumoro juga diberikan pada air minum.
-          Vaksin Coryza
Vaksin coryza ini digunakan untuk mencegah timbulnya wabah Snot atau Coryza. Cara pemberian vaksin ini dilakukan dengan injeksi intramuskuler pada dada atau paha.
Menurut SHS, petunjuk pemakaian vaksin ini adalah sbb:
Double injeksi 0,5-1 ml pada ayam umur 10 minggu
Initial dose 0,5-1 ml pada ayam umur 4-6 minggu
Booster 0,5-1 ml pada ayam umur 14-16 minggu
Injeksi dilakukan pada otot paha untuk mendapatkan kekebalan
-          Vaksin Fowl Pox/Cacar
Vaksinasi cacar ini sangat berbeda dengan vaksin-vaksin lainnya. Pemberian vaksin ini dilakukan dengan metode tusuk sayap. Vaksin ini dikemas dalam satu vial berbentuk cairan emulsi.
Petunjuk pemakaian dan dosisnya menurut Vaksindo adalah sebagai berikut:
1.       Kocok vaksin sampai emulsinya menjadi rata (homogen) sebelum dipakai.
2.       Bentangkan sayap ayam sedemikian rupa sehingga “wingweb”nya terlihat jelas.
3.       Celupkan jarum yang tersedia ke dalam vaksin
4.       Tusuk wingweb dengan jarum tersebut hingga tembus.
5.       Satu dosis vaksin setara dengan 0,01 ml
6.       Vaksinasi dilakukan pada ayam umur 4-7 minggu dan dapat diulang pada umur 8-12 minggu.
7.       Lima sampai tujuh hari setelah vakinasi akan terjadi kekebalan ditandai dengan terbentuknya sarang pox. Sarang pox akan mengecil dan menghilang setelah 21 hari.
-          Vaksin ILT
Vaksinasi ILT bertujuan untuk membentuk kekebalan tubuh ayam terhadap terjadinya infeksi pada saluran laringotracheal. Cara pemberian vaksin ini adalah tetes mata, tetes hidung dan pemberian pada air minum.
-          Vaksin EDS
Vaksin ini selain merupakan booster untuk ND dan IB, vaksin ini juga digunakan untuk mencegah terjadinya Egg Drop Syndrom pada ayam layer. Vaksinasi ini dilakukan dengan melakukan injeksi intramuskuler pada dada.
-          Vaksin AI
Vaksinasi ini mulai merebak setahun belakangan ini akibat adanya kasus flu burung yang melanda Thailand, China dan Malaysia. Di beberapa wilayah Indonesia juga terjangkit wabah flu burung. Penyakit  ini juga membuat kerugian yang sangat luar biasa karena seluruh ayam yang terkena harus dimusnahkan. Namun, flu burung ini dapat ditanggulangi dengan melakukan vaksinasi sejak dini yaitu melakukan vaksinasi pada anak-anak ayam atau pada ayam dewasa agar terbentuk kekebalan tubuh terhadap serangan flu burung yang dicurigai disebarkan melalui burung-burung liar yang melakukan migrasi. Vaksin ini dilakukan dengan dua cara yaitu dengan injeksi subcutan dan injeksi intramuskuler pada otot dada. Perbedaan ini didasari oleh umur ayam yang akan dilakukan vaksinasi.
Menurut Vaksindo sebagai produsen, spesifikasi dan petunjuk pemakaian vaksin ini adalah  sbb:
VAKSIFLU AIÒ adalah vaksin inaktif yang dibuat dari virus  Avian Influenza (AI) isolat lapangan  (autovaksin) subtipe H5N1.
Kegunaan
Vaksin ini digunakan untuk menimbulkan kekebalan terhadap virus AI subtipe H5N1 pada ayam atau unggas lainnya.
Cara pemakaian dan dosis
Sebelum dipakai, kocok botol vakisn sampai homogen
Suntik vaksin di bawah kulit pada pangkal leher atau dlam urat daging dada ayam atau unggas lainnya dengan menggunakan alat suntik steril.
Dosis:   Ayam umur 4-21 hari                  0,2 ml
            Ayam umur di atas 21 hari          0,5 ml
Program Vaksinasi
Ayam pedaging (broiler)
Umur  Ayam     Jenis Vaksin    Cara Vaksinasi
      4-7 hari             Vaksiflu AI       Di bawah kulit 
                                                    pada pangkal leher  0,2 ml

Ayam Petelur (layer) atau Breeder

Umur Ayam      Jenis Vaksin     Cara Vaksinasi
4-7 hari             Vaksiflu AI        Di bawah kulit pada 
                                               pangkal leher 0,2 ml
3-4 minggu        Vaksiflu AI        Di bawah kulit pada 
                                                pangkal leher  0,5 ml
Setiap 3-4 bulan Vaksiflu AI        Suntik otot di dada 0,5 ml
Seperti pada manusia, hewan yang dalam hal ini ayam kampung yang dipelihara secara intensif memerlukan vaksinasi.
Vaksinasi lebih dimaksudkan untuk memberikan kekebalan buatan pada ayam kampung (buras) terhadap penyakit-penyakit ganas yang biasa menyerang ternak ayam.
Vaksinasi menjadi sangat penting sebagai antisipasi atau asuransi terhadap investasi kita dalam berternak ayam.
Selanjutnya coba pelajari teknik dan jadwal vaksinasi menurut :
PENYAKIT & PENGOBATAN
Pendapat atau kesimpulan orang awam bahwa ayam kampung tahan terhadap penyakit tidak seluruhnya benar.
Yang benar adalah ayam kampung lebih tahan terhadap penyakit, jika dibandingkan dengan ayam ras (negri).
Walaupun begitu, ayam kampung (buras) bukanlah kebal terhadap penyakit. Sehingga tindakan pencegahan terhadap penyakit tetap mutlak dilakukan seperti vaksinasi.
Tetapi bila penyakit atau ayam telah menjadi sakit karena segala alasan maka berikutnya adalah mengetahui jenis penyakit dan penyebabnya disamping tentunya cara pengobatannya selagi masih ada waktu.
Apa penyakit dan bagaimana cara pengobatan dan pencegahannya dapat dipelaji lebih lanjut :  Lanjutkan
SANITASI
Cara pengontrolan terhadap penyebaran penyakit adalah dengan menjaga sanitasi kandang dan sistem operasional di peternakan.
Sanitasi bukan dan tidak terbatas hanya dalam satu perlakuan (misal: kebersihan pakan dan kandang-kandang) tetapi haruslah berhubungan dengan Bio Security atau pengamanan terhadap organisme hidup yang dalam hal ini adalah jenis Virus, Protozoa, Bakteri dan jamur.
Apa saja yang harus dilakukan untuk peternakan skala menengah dapat dipelajari sebagai berikut :  Lanjutkan

0 komentar:

Posting Komentar

Tulis Komentar di sini